Aku membutuhkan pundak untuk sembunyikan semua asaku
Tapi aku tidak punya itu
Aku membutuhkan tangan untuk menahan tetesan air mataku
Tapi aku tidak punya itu
Aku membutuhkan mata untuk membuatku tenang
Tapi aku tidak punya itu
Aku membutuhkan telinga untuk mencurahkan semua pemberontakanku
Tapi aku tidak punya itu
Aku membutuhkan sosok itu
Tapi aku tidak punya itu
Aku membutuhkan kamu
Tapi aku tidak punya itu
Tapi aku tahu
Hanya dengan bersujud pada-NYA
Lengkap sudah yang kumiliki semua itu
TERIMAKASIH YA ALLAH
ENGKAU SELALU ADA
ENGKAU SELALU MENEMANIKU
SESEDERHANA ITU AKU BAHAGIA DALAM SUJUDMU
Goresan nada kehidupan
Selasa, 16 Juni 2015
AKU MENCINTAIMU
Tulisan ini hanyalah goresan titik dalam garis kehidupan seseorng saja.
Engkau sungguh luar biasa Tuhan
Engkau tahu aku sedang merindukannya teramat sangat
Engkau membuat ku sakit
untuk bertanya
Mengapa aku seperti ini?
Aku tahu
tapi aku tidak mau menjawab
aku tahu yang sebenarnya
tapi aku menolak bahwa itu benar
Aku tahu obat mujarab yang menyembuhkanku
tapi aku menunda
aku mencari obat lain
tapi aku tahu itu tidak akan berguna
Tuhan kau mengertiku
Betapa aku memang membutuhkan obat itu
Dan memang bebar adanya
Dialah obatku
Kangen itu membuatku gelisah selama ini
Terimakasih Tuhan kau menyadarkanku
Menyadarkanku akan dosa seorang anak
Aku mencintai dia Tuhan
Aku menyayangi dia
Berilah dia kesembuhan
Berilah dia kesempatan
Kesempatan bersujud kepadamu
Bersihkan dosanya dari sakit yang telah diderita
dan berikanlah kesempatan dia untuk selalu memanjatkan asma-MU.
Love u dad aku MENCINTAIMU :)
Engkau sungguh luar biasa Tuhan
Engkau tahu aku sedang merindukannya teramat sangat
Engkau membuat ku sakit
untuk bertanya
Mengapa aku seperti ini?
Aku tahu
tapi aku tidak mau menjawab
aku tahu yang sebenarnya
tapi aku menolak bahwa itu benar
Aku tahu obat mujarab yang menyembuhkanku
tapi aku menunda
aku mencari obat lain
tapi aku tahu itu tidak akan berguna
Tuhan kau mengertiku
Betapa aku memang membutuhkan obat itu
Dan memang bebar adanya
Dialah obatku
Kangen itu membuatku gelisah selama ini
Terimakasih Tuhan kau menyadarkanku
Menyadarkanku akan dosa seorang anak
Aku mencintai dia Tuhan
Aku menyayangi dia
Berilah dia kesembuhan
Berilah dia kesempatan
Kesempatan bersujud kepadamu
Bersihkan dosanya dari sakit yang telah diderita
dan berikanlah kesempatan dia untuk selalu memanjatkan asma-MU.
Love u dad aku MENCINTAIMU :)
Senin, 22 September 2014
PERAHU GUNUNG
Kekuatan manusia memang terbatas, namun rasa KEYAKINAN dapat menjadi Kekuatan terbesar yang menjamin kita dapat melakukan hal yang cukup mustahil jika kita berfikir secara logika. Hal itu bisa saya lihat dengan sepasang mata saya sendiri, ditempat pengabdian saya di Kampung Kinali Kab. Kepulauan SITARO Provinsi Sulut.Bentuk kepulauan ini yang secara jelas dikelilingi oleh lautan, mendorong sebagian besar penghasilan penduduknya yaitu sebagai nelayan. Sebagai nelayan otomatis warga banyak yang mempunyai perahu untuk transportasi utama mencari ikan. Banyak sekali macam-macam perahu yang mereka punya, hal itu memang tergantung dari kebutuhan mereka masing-masing. Kebetulan sekali dalam takdir pengabdian, saya ditempatkan di kaki gunung sehingga untuk ke kota tidak perlu susah payah untuk naik perahu. Well, dalam hal ini "BUKAN" saya topiknya, jadi tidak penting juga saya ungkapkan. Kembali ke topik utama, bahwa perahu yang digunakan di kepulauan ini bermacam-macam, contohnya saja Ketinting, Pajeko, Taksi (kapal penumpang), boat, dan kapal minyak (Sementara itu saja yang saya ketahui, dan saya tidak bahas lebih dalam). Tempat pengabdian saya dikatakan cukup "Sedap" (baca: enak), namun juga cukup was-was. Tinggal di kaki gunung aktif yang sering mengalami gempa kecil itu cukup mengkhawatirkan juga, apa lagi jika si empunya lagi kena sakit flu hingga ingusnya (red: laharnya) meleleh.Ingus ini bukan sembarang ingus, ingus panas berwarna merah menyala ini sudah pernah meleleh hingga memakan korban saat tahun 2010 lalu. Sehingga langsung ada sosialisasi penanganan jika terjadi bendana oleh pemerintah daerah setempat. Alhamdulillah setahun berada disana sampai akhir penugasan, saya dijaga baik oleh pencipta kehidupan yang tidak lain adalah ALLAH SWT. Daerah tinggi yang berbatu, dan dipenuhi oleh kebun kelapa maupun pala membuat mereka lebih memilih mencari pala daripada mencari ikan. walaupun mereka bukan nelayan namun keahliannya membuat perahu tidak bisa diremehkan.
Secara logika, orang awam seperti saya pasti berfikir bahwa pembuatan perahu itu pasti dibuat ditempat yang datar dan dekat pantai. Memang kebanyakan, warga yang membuat perahu pasti rumahnya dekat pantai atau minimal meminjam lahan warga yang berada di dekat pantai. Tapi ini beda, ada salah satu warga memesan perahu cukup besar yang dibuat di dataran tinggi. Sekali lagi ini "GILA" mikirnya gimana ya??? Bukankah hal itu sulit sekali. Perahu besar itu jenis perahu penangkap ikan atau sering disebut PAJEKO. Perahu ini dibuat ditengah-tengah kebun kelapa dan pala, yang tempatnya jauh dari pesisir pantai maupun pemukiman penduduk. Tidak efesien dan cukup ANEH juga dibayangkan. Sudahlah jangan membayangkan, sekarang kita lihat kenyataannya di lapangan.






Membutuhkan waktu 3 hari untuk menyeret rangkaian kayu yang sudah berbentuk dan berubah fungsi ini. BERAT itu pasti, coba amati saja semua warga saling bantu membantu ebrusaha menarik beban yang berkali-kali lipat lebih berat dari total berat tubuh mereka. Mereka membagi tugas, warga yang sebut saja inisialnya "P" perempuan mendapat tugas dibagian dapur untuk menyediakan bahan bakar perut bapak-bapak dan para pemuda yang kerja keras. Sedangkan bisa dilihat sendiri para kaum Adam ini besusah payah menarik Pajeko dengan sekuat tenaga. Lihat saja dibagian bawah pajeko itu, mereka menggunakan bagian datang kelapa untuk memindahkannya. Para kaum wanita yang sudah menyelesaikan pekerjaan dapur, ikut "gemes" melihat para suami-suami mereka berjam-jam masih sedikit sekali menggeser kapal tersebut.
Ada rasa ngilu juga, melihat urat-urat para bapak-bapak itu yang terlihat mengkilap karena lumasan keringat dari badannya. Namun mereka YAKIN bisa memindahkan kapal itu untuk dilepaskan ke air garam (red: Laut).
Ternyata membutuhkan waktu 3 hari untuk memindahkan perahu itu ke lepas pantai, tentunya jalan yang dilewati selain merupakan dataran tinggi, kapal itu juga melewati tebing sehingga ditempat ini cukup lama sekali memindahkan perahu karena jika salah posisi maka perahu ini bisa hancur berantakan. Perahu Gunung ini membuat budaya INDONESIA sangat terlihat jelas, yaitu keersamaan saling membantu, kerjasama dalam mencapai tujuan, keuletan untuk meraihnya, dan satu kepemimpinan untuk memberikan arahan membuat semuanya berjalan dengan lancar dan akhirnya perahu gunung sudah berubah ke fungsi awalnya menjadi perahu pencari ikan. (SM3T SALAM MBMI KNS)
Secara logika, orang awam seperti saya pasti berfikir bahwa pembuatan perahu itu pasti dibuat ditempat yang datar dan dekat pantai. Memang kebanyakan, warga yang membuat perahu pasti rumahnya dekat pantai atau minimal meminjam lahan warga yang berada di dekat pantai. Tapi ini beda, ada salah satu warga memesan perahu cukup besar yang dibuat di dataran tinggi. Sekali lagi ini "GILA" mikirnya gimana ya??? Bukankah hal itu sulit sekali. Perahu besar itu jenis perahu penangkap ikan atau sering disebut PAJEKO. Perahu ini dibuat ditengah-tengah kebun kelapa dan pala, yang tempatnya jauh dari pesisir pantai maupun pemukiman penduduk. Tidak efesien dan cukup ANEH juga dibayangkan. Sudahlah jangan membayangkan, sekarang kita lihat kenyataannya di lapangan.







Membutuhkan waktu 3 hari untuk menyeret rangkaian kayu yang sudah berbentuk dan berubah fungsi ini. BERAT itu pasti, coba amati saja semua warga saling bantu membantu ebrusaha menarik beban yang berkali-kali lipat lebih berat dari total berat tubuh mereka. Mereka membagi tugas, warga yang sebut saja inisialnya "P" perempuan mendapat tugas dibagian dapur untuk menyediakan bahan bakar perut bapak-bapak dan para pemuda yang kerja keras. Sedangkan bisa dilihat sendiri para kaum Adam ini besusah payah menarik Pajeko dengan sekuat tenaga. Lihat saja dibagian bawah pajeko itu, mereka menggunakan bagian datang kelapa untuk memindahkannya. Para kaum wanita yang sudah menyelesaikan pekerjaan dapur, ikut "gemes" melihat para suami-suami mereka berjam-jam masih sedikit sekali menggeser kapal tersebut.
Ada rasa ngilu juga, melihat urat-urat para bapak-bapak itu yang terlihat mengkilap karena lumasan keringat dari badannya. Namun mereka YAKIN bisa memindahkan kapal itu untuk dilepaskan ke air garam (red: Laut).
Ternyata membutuhkan waktu 3 hari untuk memindahkan perahu itu ke lepas pantai, tentunya jalan yang dilewati selain merupakan dataran tinggi, kapal itu juga melewati tebing sehingga ditempat ini cukup lama sekali memindahkan perahu karena jika salah posisi maka perahu ini bisa hancur berantakan. Perahu Gunung ini membuat budaya INDONESIA sangat terlihat jelas, yaitu keersamaan saling membantu, kerjasama dalam mencapai tujuan, keuletan untuk meraihnya, dan satu kepemimpinan untuk memberikan arahan membuat semuanya berjalan dengan lancar dan akhirnya perahu gunung sudah berubah ke fungsi awalnya menjadi perahu pencari ikan. (SM3T SALAM MBMI KNS)
MASA TERAKHIR BESI TUA
Tidak berlebihan juga jika saya memberikan pernyataan bahwa “SM3T MENGUBAH SEMUA HIDUP SAYA”. Sebelum menginjakkan kaki di tanah pengabdian, kami sudah diajarkan dengan arti kata SABAR. Singkatnya kami para peserta SM-3T Kab. Kepl. Sitaro yang terletak di utaranya pulau berbentuk huruf “K” yang masih termasuk dalam kawasan Sulawesi Utara mendapatkan kloter pemberangkatan ke-2 setelah para peserta SM-3T daerah Manggarai. Tanggal 16 September 2013 Pukul 01.00 kami sudah siap sedia di halaman area pangkalan Angkatan Laut Malang. Perasaan yang biasa-biasa bagi saya, bahkan sepertinya saya tidak akan kemana-mana karena saya masih bersama-sama dengan para kawan-kawan seperjuangan. Kami berangkat pukul 02.00 WIB, menuju Bandara Djuanda. Alasan pertama saya sangat menikmati program ini yaitu, saya dapat naik pesawat terbang, itu karena SM-3T. Tidak perlu malu untuk membuat pernyataan itu, karena memang kenyataannya saya dapat naik pesawat pertama kali karena program mencerdaskan bangsa ini. Masih nyaman perjalanan yang kami lakukan, hingga sampailah di Bandara Sam Ratulangi. Perjalanan dilanjutkan menggunakan Bus untuk mengantarkan kami langsung ke Pelabuhan Manado.
Rasa lelah itu pasti kami rasakan disetiap perjalanan, namun rasa bahagia membungkam kami untuk saling mengungkap pernyataan tersebut. Area transportasi darat, dan udara telah kami lalui dengan mulus.
Tibalah kami di pelabuhan, dan kebingungan ternyata kapal yang akan kami tumpangi “Queen Marry” sudah berangkat meninggalkan kami.
Tapi tenang, masih ada satu kapal lagi yang akan menuju tempat penugasan kami. Cukup lama kami duduk-duduk di pinggiran pelabuhan dengan banyak sekali koper yang bergelimpangan. Tak lama, dosen pendamping kami telah membagikan tiket kapal yang akan kami tumpangi. Masih menempel dilipatan otak dengan jelas, saya membaca kami mendapat tiket “RANJANG”. Begitu senangnya kami, itu berarti kami dapat tidur-tidur nikmat untuk mengembalikan tulang belakang yang sedikit kendor karena perjalanan.
Barang-barang bawaan yang lumayan cukup banyak sehingga di pesawat juga mengalami over bagasi, membuat kami sedikit kewalahan untuk mengangkut ke besi apung yang siap memberangkatkan kami.
Kami menaiki kapal “Margareth” kapal fery yang akan mengantarkan kami ke tempat penugasan. Besi tua ini terlihat masih cukup kokoh untuk mengawal kami. Jika kapal ini terlihat mewah di foto, maka itu hanya tipuan cahaya di kamera Hp saya. Secepatnya kami mengangkut barang-barang kami dengan sangat susah payah, karena ternyata di dalam kapal sudah sangat penuh sesak orang, bahkan binatangpun ikut mewarnai keriuhan di dalam kapal.
Cukup kaget juga, karena tempat kami sudah sangat penuh dengan barang-barang yang kami bawa. Tiket ranjang yang kami bayangkan ternyata tidak sesuai dengan angan, semua buyar dan sedikit syok dengan keadaan di dalam kapal. Kapal yang tersedia banyak sekali ranjang atas dan bawah yang menurut saya sudah selayaknya tidak beroperasi lagi, namun tetap digunakan untuk mengangkut massa sebanyak ini.

Kami yakin perjuangan yang kami lalui, tidak akan pernah sia-sia, Pengalaman ini sungguh berharga, dan banyak mengajari kami apa arti dari SABAR. (Salam MBMI-KNS)
Rasa lelah itu pasti kami rasakan disetiap perjalanan, namun rasa bahagia membungkam kami untuk saling mengungkap pernyataan tersebut. Area transportasi darat, dan udara telah kami lalui dengan mulus.

Tapi tenang, masih ada satu kapal lagi yang akan menuju tempat penugasan kami. Cukup lama kami duduk-duduk di pinggiran pelabuhan dengan banyak sekali koper yang bergelimpangan. Tak lama, dosen pendamping kami telah membagikan tiket kapal yang akan kami tumpangi. Masih menempel dilipatan otak dengan jelas, saya membaca kami mendapat tiket “RANJANG”. Begitu senangnya kami, itu berarti kami dapat tidur-tidur nikmat untuk mengembalikan tulang belakang yang sedikit kendor karena perjalanan.
Barang-barang bawaan yang lumayan cukup banyak sehingga di pesawat juga mengalami over bagasi, membuat kami sedikit kewalahan untuk mengangkut ke besi apung yang siap memberangkatkan kami.

Cukup kaget juga, karena tempat kami sudah sangat penuh dengan barang-barang yang kami bawa. Tiket ranjang yang kami bayangkan ternyata tidak sesuai dengan angan, semua buyar dan sedikit syok dengan keadaan di dalam kapal. Kapal yang tersedia banyak sekali ranjang atas dan bawah yang menurut saya sudah selayaknya tidak beroperasi lagi, namun tetap digunakan untuk mengangkut massa sebanyak ini.
Besi tua yang saat ini sudah pensiun tersebut terakhir kalinya beroperasi ditumpangi oleh kami yang cukup menyita banyak waktu, sekitar 8 jam kami mengapung menuju Kab. Kepl. Sitaro. Besi tua ini memang sudah tidak layak pakai, dan sudah waktunya untuk diistirahatkan operasinya untuk mengapung di lautan sulawesi ini. Lelah itu pasti tapi semangat kami tetap terpancar di setiap raut senyum yang kami tebarkan.


Sabtu, 03 Desember 2011
INOVASI PENDIDIKAN
INOVASI
PENDIDIKAN
1.
Pengertian
Discovery, Invention, dan Innovation
Discovery
adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu
sudah ada, tetapi belum diketahui orang. Invention
adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru (hasil kreasi manusia). Innovation adalah suatu ide, barang,
kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang baik itu berupa hasil invensi maupun diskoveri.
Discovery,
Invention, dan
Innovation mengandung arti ditemukannya sesuatu yang baru, baik sebenarnya
barangnya itu sendiri sudah ada lama kemudian baru diketahui atau memang
benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada. Demikian pula mungkin hal
yang baru itu diadakan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
Inovasi
dan Modernisasi
Setiap membicarakan
inovasi sering dikaitkan dengan modernisasi karena keduanya membicarakan usaha
pembaharuan (perubahan sosial). Modern merupakan sesuatu yang mengalami
perubahan yang lebih baik, lebih maju dan lebih meningkatkan kesejahteraan
hidup. Kesimpulan dari pendapat pada ahli tentang modernisasi adalah proses
perubahan sosial dari masyarakat tradisional (yang belum modern) ke masyarakat
yang lebih maju (masyarakat industri yang sudah modern). Di antara tanda-tanda
masyarakat yang sudah maju (modern) adalah bidang ekonomi telah makmur, bidang
politik sudah stabil, terpenuhi pelayanan kebutuhan pendidikan dan kesehatan.
Ada 12 aspek yang
menjadi tanda (karakteristik) manusia modern yang dikemukakan Inkeles, yaitu:
a. Bersikap
terbuka terhadap pengalaman baru;
b. Selalu
siap menghadapi perubahan sosial;
c. Berpandangan
yang luas;
d. Mempunyai
dorongan ingin tahu yang kuat;
e. Berorientasi
pada masa sekarang dan masa yang akan datang bukan pada masa lalu;
f. Percaya
pada perencanaan baik pada panjang maupun jangka pendek;
g. Percaya
pada hasil perhitungan daripada takdir;
h. Menghargai
ketrampilan teknik dan juga menggunakan sebagai dasar pemberian imbalan;
i.
Wawasan pendidikan dan pekerjaan;
j.
Menyadari dan menghargai kemuliaan orang
lain terutama orang yang lemah, dan
k. Memahami
perlunya produksi.
Inovasi dan modernisai mempunyai
persamaan yaitu perubahan sosial, perbedaanya hanya pada penekanan ciri dari
perubahan tersebut. Inovasi menekankan pada ciri adanya sesuatu yang diamati
sebagai sesuatu yang baru bagi individu atau masyarakat sedangkan modernisasi
menekankan pada adanya proses perubahan dari tradisional ke modern atau dari yang
belum maju ke yang sudah maju. Jadi dapat disimpulkan diterimanya suatu inovasi
sebagai tanda adanya modernisasi.
3.
Karakteristik
Inovasi
Rogers mengemukakan
karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan
inovasi, sebagai berikut :
a. Keuntungan
relatif adalah sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimaannya.
b. Kompatibel
adalah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman lalu, dan
kebutuhan dari penerima.
c. Kompleksitas
adalah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima.
d. Trialabilitas
adalah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.
e. Dapat
diamati adalah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi.
Zaltman, Duncan, dan Holbek
mengemukakan cepat lambatnya diterima inovasi dipengaruhi oleh atribut sendiri.
Atribut inovasi yang dikemukakan Zaltman, yaitu sebagai berikut :
a. Pembiayaan
(Cost)
b. Balik
modal (Returns to investment
c. Efisiensi
d. Risiko
dan ketidakpastian (Risk and uncertainty)
e. Mudah
dikomunikasikan (Communicability)
f. Kompatibilitas
(Compatibility)
g. Kompleksitas
(complexity)
h. Status
ilmiah (scientific status)
i.
Kadar keaslian (Point of origin)
j.
Dapat dilihat kemanfaatannya (Perceived relative advantage)
k. Dapat
dilihat batas sebelumnya
l.
Keterlibatan (Commitment)
m. Hubungan
interpersonal
n. Kepentingan
umum atau pribadi
o. Penyuluh
inovasi
4.
Pengertian
Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan
adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah
pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan dalah suatu ide, barang, metode yang
dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok
orang baik berupa hasil invensi atau diskoveri yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Contoh-contoh inovasi pendidikan dalam
setiap komponen pendidikan atau komponen sosial sesuai dengan pola yang
dikemukakan oleh B. Miles dengan perubahan isi disesuaikan dengan perkembangan
pendidikan dewasa ini.
a. Pembinaan
personalia
Contoh: peningkatan mutu guru, sistem
kenaikan pangkat, peraturan tata tertib siswa.
b. Banyaknya
personal dan wilayah kerja
Contoh: ratio guru dan siswa pada suatu
sekolah, sekolah dasar di Amerika satu guru dengan 27 siswa.
c. Fasilitas
pisik
Contoh: perubahan bentuk tempat duduk
(satu anak satu kursi dan satu meja), perubahan pengaturan dinding ruangan.
d. Penggunaan
waktu
Contoh: pengaturan waktu belajar,
pembuatan jadwal pelajaran yang memberi kesempatan mahasiswa memilih waktu
sesuai dengan keperluannya.
e. Perumusan
tujuan
Contoh: perubahan perumusan tujuan tiap
jenis sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangannya.
f. Prosedur
Contoh: penggunaan kurikulum baru, dan
cara membuat persiapan mengajar.
g. Peran
yang diperlukan
Contoh: peran guru sebagai fasilitator,
peran guru sebagai pemakai media.
h. Wawasan
dan perasaan
Contoh: wawasan pendidikan seumur hidup,
wawasan pendekatan keterampilan proses.
i.
Bentuk hubungan antar bagian
Contoh: perubahan hubunag kerja antara
pihak Jurusan, Fakultas, dan Biro Registrasi tentang pengadministrasian nilai
mahasiswas.
j.
Hubungan dengan sistem yang lain
Contoh: pelaksanaan Usaha Kesehatan
Kelas bekerjasama dengan Departemen Kesehatan.
k. Strategi
adalah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi
pendidikan. Macam dan pola strategi secara kronologis yaitu sebagai berikut:
1) Desain
2) Kesadaran
dan perhatian
3) Evaluasi
4) Percobaan
PERUBAHAN SOSIAL
PERUBAHAN
SOSIAL
Dengan
kemajuan teknologi yang sangat cepat, maka berubah dengan cepat pula berbagai
bidang kehidupan. Teknologi berubah, sarana kehidupan brubah, pola tingkah
berubah, tata nilai berubah, sistem pendidikan berubah dan berubah pulalah
berbagai macam pranata sosial yang lain. Dampak dari cepatnya terjadi perubahan
sosial yaitu meningkatkan kepekaan dan kesadaran warga masyarakat terhadap
permasalahan sosial. Mempelajari perubahan sosial menjadi suatu kebutuhan
karena dengan memahami proses perubahan sosial serta sistem pengelolaannya akan
dapat mengarahkan terjadinya perubahan sosial ke arah tujuan yang akan dicapai
secara efektif. Pada hakekatnya perubahan sosial itu bersifat komplek
danrelatif. Komplek berarti akan menyangkut berbagai bidang kehidupan sedangkan
relatif berarti satu sudut pandang yang dapat menguntungkan seseorang dan
disudut pandang lain dapat merugikan orang lain.
1.
Pengertian
Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah
perubahan tingkah laku dan sikap yang terjadi pada individu, kelompok individu
mapun organisasi. Perubahan itu terjadi disebabkan karena terjadinya interaksi
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok, organisasi dengan kelompok atau organisasi dengan organisasi.
2.
Tipe-tipe
Perubahan Sosial
Dilihat dari berbagai
aspek terjadinya perubahan sosial , maka perubahan sosial dapat dibedakan
menjadi berbagai macam tipe, sebagai berikut :
a. Dilihat
dari sumber semangat atau motivasinya
perubahan sosial dapat terjadi karena adanya dorongan yang asli muncul dari
dalam sistem sosial itu sendiri atau ada yang terjadi karena adanya dorongan
dari luar sistem.
b. Ditinjau
dari proses terjadinya ada dua, yaitu:
1) Direncanakan
Perubahan sosial yang memang disengaja
dan dipersiapkan dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai, menetapkan sasaran
perubahan, merencanakan program kegiatan serta telah dipersiapkan pula para
wahana perubahan yang akan melaksanakan program perubahan sosial tersebut.
2) Tanpa
direncanakan
Perubahan
sosial yang timbul karena adanya dorongan yang timbul karena dorongan asli
muncul dari masyarakat itu sendiri tanpa adanya perumusan tujuan yang akan
dicapai, penentuan sasaran, perencanaan program kegiatan dan juga tanpa adanya
wahana perubahan (change agen).
c. Berdasarkan
jangka waktut terjadinya.
1) Jangka
pendek
2) Jangka
panjang
d. Berdasarkan
tingkat atau lingkup terjadinya serta melihat jangka waktu terjadinya.
1) Tingkat
mikro (individu) dengan dimensi waktu jangka pendek.
Perubahan sikap atau tingkah laku yang
berlangsung dalam waktu yang singkat (jangka pendek).
2) Tingkat
mikro dengan dimensi waktu jangka panjang.
Latihan untuk merubah pola kehidupan
sesuai dengan lingkungan instituisi atau lembaga tertentu.
3) Tingkat
intermidiate (kelompok) dalam dimensi waktu jangka pendek.
Perubahan dalam kelompok yang terjadi
dalam jangka pendek dan diharapkan dapat dikembangkan setelah keluar dari
kelompok tersebut.
4) Tingkat
intermidiate (kelompok) dalam dimensi waktu jangka panjang.
Perubahan dalam kelompok yang terjadi
dalam jangka waktu yang lama, baik berupa aturan maupun struktur organisasi
yang dibuat oleh pimpinan organisasi sehingga terjadi perubahan pada setiap
anggota.
5) Tingkat
makro (masyarakat) dimensi jangka pendek.
Perubahan sosial yang terjadi secara
singkat dikarenakan adanya inovasi atau revolusi.
6) Tingkat
makro (masyarakat) dimensi jangka panjang.
Perubahan dikarenakan adanya interaksi
dengan pihak lain, contohnya perubahan kebudayaan karena interaksi antara dua
masyarakat yang berbeda kebudayaan, sehingga mengalami percampuran kebudayaan.
3.
Sistem
Pengelolaan Perubahan Sosial
Sistem pengelolaan
perubahan sosial (change management system) adalah pengorganisasian, perencanaan,
pelaksanaan,dan penilaian dari suatu program sosial yang bertujuan untuk
mengadakan perubahan sosial. Sistem pengelolaan perubahan sosial termasuk
sistem yang terbuka artinya suatu sistem
yang mau menerima pengaruh dari luar sistem sehingga dapat merubah struktur
maupun proses dalam sistem itu sendiri. ( Kaufman dalam Zaltman, 1972, hal:
23-40)
Ada 4 macam konsep dasar
karakteristik dari sistem, yaitu:
a. Batas
yaitu berbagai variabel yang ada di lingkungan yang mempengaruhi penentuan
tujuan dan sasaran perubahan sosial.
b. Kekuatan
yaitu tekanan atau konflik yang disebabkan adanya perrbedaan komponen-komponen
di dalam sistem.
c. Keseimbangan
yaitu kecenderungan dari sistem untuk selalu menjaga keseimbangan dalam
menghadapi berbagai amcam tekanan.
d. Umpan
balik yaitu adanya kontrol diri serta kemampuan menyesuaikan dari sistem yang
memusatkan perhatian pada proses pelaksanaan yang tidak sesuai dengan tujuan (
menyoroti adanya penyimpangan).
Sistem pengelolaan perubahan sosial
memiliki 3 sub sistem yaitu:
a.
Subsistem
Organisasi
1) Input
ke dalam proses dapat dimulai dngan 2 cara, yaitu:
a) Permasalahan
atau tantangan perubahan yang ada di masyarakat mendorong seseorang atau
sekelompok orang untuk mengoranisir suatu kegiatan untuk mengadakan perubahan
sosial.
b) Organisasi
yang sudah ada menyadari adanya masalah yang perlu dijawab dengan bentuk
perubahan sosial tertentu.
2) Proses
pengolahan masukan dalam subsistem organisasi berupa kegiatan, misalnya
observasi, riset, diskusi, brain-storming, rapat untuk membuat keputusan
tentang program perubahan sosiala yang akan dilaksanakan. Pola urutan yang
biasa dipakai, yaitu masukan dibuat desain lalu dianalisa dan hasil analisa
didayagunakan untuk membuat keputusan atau memilih alternatif pemecahan
masalah.
3) Output,
berupa tujuan yang dicapai, sasaram (object ) perubahan, serta perencanaan
program perubahan sosial yang akan dilaksanakan.
b.
Subsistem
Komunikasi
Subsistem komunikasi berperan sebagai
penghubung antara organisasi wahana perubaham dengan sasaran perubahan, serta
sebagai pembawa pesan baik dari organisasi dan juga dari lingkungan ke target
sasaran. Dengan kata lain sistem komunikasi berfungsi merubah input menjadi
stimulus (perangsang) yang bisa diterima atau sampai pada target sasaran.
1) Input
pada subsistem komunikasi ada 2 macam, yaitu:
a) Output
dari subsistem organisasi seperti tujuan perubahan, sasaran, program perubahan
dan sebagainya yang merupakan bagian dari dalam sistem itu sendiri.
b) Input
yang datang dari luar sistem yaitu dari lingkungan baik berupa pengaruh
politik, ekonomi, sosial maupun teknologi.
2) Proses
Dalam pelaksanaan ini harus ada
interaksi atara organisasi wahana perubahan dengan lingkungan. Ada 3 hal yang
menentukan keberhasilan pelaksanaan program yaitu:
a) Mekanisme
administrasi, dimaksudkan agar organisasi dapat memilih pelaksana dengan
pimpinan yang benar-benar mampu dan bertanggung jawab untuk melaksanakan
program perubahan sosial.
b) Penolakan
sosial
Setiap kelompok mempunyai prinsip
sebagai pedoman hidup yang sulit untuk dirubah, sehingga perlu adanya
pendekatan khusus untuk menyadarkan secara jelas dan mudah dipahami kelemahan
dari pedoman tersebut.
c) Variabel
lingkungan
Kondisi lingkungan yang berubah-ubah dan
juga keadaan fisik lingkungan yang berbeda-beda.
3) Output
Mencangkup semua isi pesan dan usaha
perubahan sosial yang akan disampaikan kepada target sasaran berupa stimulus
(perangsang). Output dari subsistem komunikasi ada 3 tipe stimulus, yaitu: hal
nyata, hal berupa simbol, dan sosial.
c.
Subsistem
Target perubahan
1) Input
merupakan output dari subsistem komunikasi yang mencamhkup stimuli baik nyata,
simbol dan sosial.
2) Proses
Aktivitas untuk menentukan dapat
menerima atau menolak suatu perubahan, dimana penentuannya melalui 2 cara,
yaitu:
a) Faktor
individu adalah suatu profile seseorang yang menggambarkan orang itu sebagai
warga masyarakat tertentu, yang mencangkup bentuk kepribadian, karakteristik
pen
3) Output
Respon terhadap stimull yakni menerima
atau menolak terhadap perubahan yang hasilnya akan berupa perubahan tingkah
laku dan perubahan sikap.
4.
Strategi
Perubahan Sosial
Terdapat 4 macam strategi perubahan
sosial, yaitu:
a. Strategi
fasilitatif
Tujuan
perubahan sosial akan dicapai apabila tersedia fasilitas agar program perubahan
sosial akan berjalan dengan mudah dan lancar.
Strategi
fasilitatif berjalan lancar apabila memperhatikan hal-hal berikut ini:
b. Strategi
pendidikan
Strategi
pendidikan digunakan untuk mengadakan perubahan sosial dengan cara menyampaikan
fakta atau informasi untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Strategi
bujukan
Strategi
bujukan untuk mencapai tujuan perubahan sosial dengan cara membujuk agar
sasaran perubahan dapat mengikuti perubahan dengan cara membirikan alasan,
mendorong, atau mengajak untuk mengikuti contoh yang diberikan.
d. Strategi
paksaan
Suatu
cara memaksa sasaran perubahan untuk mencapai tujuan perubahan, dan apa yang
dipaksakan merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan.
Langganan:
Postingan (Atom)