PERUBAHAN
SOSIAL
Dengan
kemajuan teknologi yang sangat cepat, maka berubah dengan cepat pula berbagai
bidang kehidupan. Teknologi berubah, sarana kehidupan brubah, pola tingkah
berubah, tata nilai berubah, sistem pendidikan berubah dan berubah pulalah
berbagai macam pranata sosial yang lain. Dampak dari cepatnya terjadi perubahan
sosial yaitu meningkatkan kepekaan dan kesadaran warga masyarakat terhadap
permasalahan sosial. Mempelajari perubahan sosial menjadi suatu kebutuhan
karena dengan memahami proses perubahan sosial serta sistem pengelolaannya akan
dapat mengarahkan terjadinya perubahan sosial ke arah tujuan yang akan dicapai
secara efektif. Pada hakekatnya perubahan sosial itu bersifat komplek
danrelatif. Komplek berarti akan menyangkut berbagai bidang kehidupan sedangkan
relatif berarti satu sudut pandang yang dapat menguntungkan seseorang dan
disudut pandang lain dapat merugikan orang lain.
1.
Pengertian
Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah
perubahan tingkah laku dan sikap yang terjadi pada individu, kelompok individu
mapun organisasi. Perubahan itu terjadi disebabkan karena terjadinya interaksi
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok, organisasi dengan kelompok atau organisasi dengan organisasi.
2.
Tipe-tipe
Perubahan Sosial
Dilihat dari berbagai
aspek terjadinya perubahan sosial , maka perubahan sosial dapat dibedakan
menjadi berbagai macam tipe, sebagai berikut :
a. Dilihat
dari sumber semangat atau motivasinya
perubahan sosial dapat terjadi karena adanya dorongan yang asli muncul dari
dalam sistem sosial itu sendiri atau ada yang terjadi karena adanya dorongan
dari luar sistem.
b. Ditinjau
dari proses terjadinya ada dua, yaitu:
1) Direncanakan
Perubahan sosial yang memang disengaja
dan dipersiapkan dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai, menetapkan sasaran
perubahan, merencanakan program kegiatan serta telah dipersiapkan pula para
wahana perubahan yang akan melaksanakan program perubahan sosial tersebut.
2) Tanpa
direncanakan
Perubahan
sosial yang timbul karena adanya dorongan yang timbul karena dorongan asli
muncul dari masyarakat itu sendiri tanpa adanya perumusan tujuan yang akan
dicapai, penentuan sasaran, perencanaan program kegiatan dan juga tanpa adanya
wahana perubahan (change agen).
c. Berdasarkan
jangka waktut terjadinya.
1) Jangka
pendek
2) Jangka
panjang
d. Berdasarkan
tingkat atau lingkup terjadinya serta melihat jangka waktu terjadinya.
1) Tingkat
mikro (individu) dengan dimensi waktu jangka pendek.
Perubahan sikap atau tingkah laku yang
berlangsung dalam waktu yang singkat (jangka pendek).
2) Tingkat
mikro dengan dimensi waktu jangka panjang.
Latihan untuk merubah pola kehidupan
sesuai dengan lingkungan instituisi atau lembaga tertentu.
3) Tingkat
intermidiate (kelompok) dalam dimensi waktu jangka pendek.
Perubahan dalam kelompok yang terjadi
dalam jangka pendek dan diharapkan dapat dikembangkan setelah keluar dari
kelompok tersebut.
4) Tingkat
intermidiate (kelompok) dalam dimensi waktu jangka panjang.
Perubahan dalam kelompok yang terjadi
dalam jangka waktu yang lama, baik berupa aturan maupun struktur organisasi
yang dibuat oleh pimpinan organisasi sehingga terjadi perubahan pada setiap
anggota.
5) Tingkat
makro (masyarakat) dimensi jangka pendek.
Perubahan sosial yang terjadi secara
singkat dikarenakan adanya inovasi atau revolusi.
6) Tingkat
makro (masyarakat) dimensi jangka panjang.
Perubahan dikarenakan adanya interaksi
dengan pihak lain, contohnya perubahan kebudayaan karena interaksi antara dua
masyarakat yang berbeda kebudayaan, sehingga mengalami percampuran kebudayaan.
3.
Sistem
Pengelolaan Perubahan Sosial
Sistem pengelolaan
perubahan sosial (change management system) adalah pengorganisasian, perencanaan,
pelaksanaan,dan penilaian dari suatu program sosial yang bertujuan untuk
mengadakan perubahan sosial. Sistem pengelolaan perubahan sosial termasuk
sistem yang terbuka artinya suatu sistem
yang mau menerima pengaruh dari luar sistem sehingga dapat merubah struktur
maupun proses dalam sistem itu sendiri. ( Kaufman dalam Zaltman, 1972, hal:
23-40)
Ada 4 macam konsep dasar
karakteristik dari sistem, yaitu:
a. Batas
yaitu berbagai variabel yang ada di lingkungan yang mempengaruhi penentuan
tujuan dan sasaran perubahan sosial.
b. Kekuatan
yaitu tekanan atau konflik yang disebabkan adanya perrbedaan komponen-komponen
di dalam sistem.
c. Keseimbangan
yaitu kecenderungan dari sistem untuk selalu menjaga keseimbangan dalam
menghadapi berbagai amcam tekanan.
d. Umpan
balik yaitu adanya kontrol diri serta kemampuan menyesuaikan dari sistem yang
memusatkan perhatian pada proses pelaksanaan yang tidak sesuai dengan tujuan (
menyoroti adanya penyimpangan).
Sistem pengelolaan perubahan sosial
memiliki 3 sub sistem yaitu:
a.
Subsistem
Organisasi
1) Input
ke dalam proses dapat dimulai dngan 2 cara, yaitu:
a) Permasalahan
atau tantangan perubahan yang ada di masyarakat mendorong seseorang atau
sekelompok orang untuk mengoranisir suatu kegiatan untuk mengadakan perubahan
sosial.
b) Organisasi
yang sudah ada menyadari adanya masalah yang perlu dijawab dengan bentuk
perubahan sosial tertentu.
2) Proses
pengolahan masukan dalam subsistem organisasi berupa kegiatan, misalnya
observasi, riset, diskusi, brain-storming, rapat untuk membuat keputusan
tentang program perubahan sosiala yang akan dilaksanakan. Pola urutan yang
biasa dipakai, yaitu masukan dibuat desain lalu dianalisa dan hasil analisa
didayagunakan untuk membuat keputusan atau memilih alternatif pemecahan
masalah.
3) Output,
berupa tujuan yang dicapai, sasaram (object ) perubahan, serta perencanaan
program perubahan sosial yang akan dilaksanakan.
b.
Subsistem
Komunikasi
Subsistem komunikasi berperan sebagai
penghubung antara organisasi wahana perubaham dengan sasaran perubahan, serta
sebagai pembawa pesan baik dari organisasi dan juga dari lingkungan ke target
sasaran. Dengan kata lain sistem komunikasi berfungsi merubah input menjadi
stimulus (perangsang) yang bisa diterima atau sampai pada target sasaran.
1) Input
pada subsistem komunikasi ada 2 macam, yaitu:
a) Output
dari subsistem organisasi seperti tujuan perubahan, sasaran, program perubahan
dan sebagainya yang merupakan bagian dari dalam sistem itu sendiri.
b) Input
yang datang dari luar sistem yaitu dari lingkungan baik berupa pengaruh
politik, ekonomi, sosial maupun teknologi.
2) Proses
Dalam pelaksanaan ini harus ada
interaksi atara organisasi wahana perubahan dengan lingkungan. Ada 3 hal yang
menentukan keberhasilan pelaksanaan program yaitu:
a) Mekanisme
administrasi, dimaksudkan agar organisasi dapat memilih pelaksana dengan
pimpinan yang benar-benar mampu dan bertanggung jawab untuk melaksanakan
program perubahan sosial.
b) Penolakan
sosial
Setiap kelompok mempunyai prinsip
sebagai pedoman hidup yang sulit untuk dirubah, sehingga perlu adanya
pendekatan khusus untuk menyadarkan secara jelas dan mudah dipahami kelemahan
dari pedoman tersebut.
c) Variabel
lingkungan
Kondisi lingkungan yang berubah-ubah dan
juga keadaan fisik lingkungan yang berbeda-beda.
3) Output
Mencangkup semua isi pesan dan usaha
perubahan sosial yang akan disampaikan kepada target sasaran berupa stimulus
(perangsang). Output dari subsistem komunikasi ada 3 tipe stimulus, yaitu: hal
nyata, hal berupa simbol, dan sosial.
c.
Subsistem
Target perubahan
1) Input
merupakan output dari subsistem komunikasi yang mencamhkup stimuli baik nyata,
simbol dan sosial.
2) Proses
Aktivitas untuk menentukan dapat
menerima atau menolak suatu perubahan, dimana penentuannya melalui 2 cara,
yaitu:
a) Faktor
individu adalah suatu profile seseorang yang menggambarkan orang itu sebagai
warga masyarakat tertentu, yang mencangkup bentuk kepribadian, karakteristik
pen
3) Output
Respon terhadap stimull yakni menerima
atau menolak terhadap perubahan yang hasilnya akan berupa perubahan tingkah
laku dan perubahan sikap.
4.
Strategi
Perubahan Sosial
Terdapat 4 macam strategi perubahan
sosial, yaitu:
a. Strategi
fasilitatif
Tujuan
perubahan sosial akan dicapai apabila tersedia fasilitas agar program perubahan
sosial akan berjalan dengan mudah dan lancar.
Strategi
fasilitatif berjalan lancar apabila memperhatikan hal-hal berikut ini:
b. Strategi
pendidikan
Strategi
pendidikan digunakan untuk mengadakan perubahan sosial dengan cara menyampaikan
fakta atau informasi untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Strategi
bujukan
Strategi
bujukan untuk mencapai tujuan perubahan sosial dengan cara membujuk agar
sasaran perubahan dapat mengikuti perubahan dengan cara membirikan alasan,
mendorong, atau mengajak untuk mengikuti contoh yang diberikan.
d. Strategi
paksaan
Suatu
cara memaksa sasaran perubahan untuk mencapai tujuan perubahan, dan apa yang
dipaksakan merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar